Artikel

Pengertian Shop Drawing

Pengertian Shop Drawing adalah gambar teknis yang dibuat oleh kontraktor, pemasok, pabrikan, subkontraktor, atau fabrikator sebelum proses konstruksi dimulai.

Gambar ini memberikan detail spesifik yang tidak terdapat pada gambar rencana (for construction) dan digunakan sebagai acuan lapangan untuk pelaksanaan pekerjaan. Shop drawing berisi informasi seperti ukuran, metode instalasi, dan detail konstruksi lainnya. 

shop drawing

Dari pengertian di atas tentu sudah jelas bahwa fungsi dari gambar tersebut sangatlah penting dalam suatu proyek konstruksi. Bisa dikatakan bahwa sebuah proyek konstruksi akan berjalan lancar dengan adanya panduan dari gambar kerja tersebut. Gambar ini akan menjadi acuan yang jelas bagi semua pihak yang bekerja di lapangan.

Selain itu, gambar kerja tersebut juga akan meminimalisir terjadinya kesalahan di lapangan. Jika kesalahannya minimal, maka waktu dan biaya konstruksi tidak akan membengkak.

Fungsi Shop Drawing

Adapun fungsi shop drawing dalam pekerjaan konstruksi berperan sebagai media komunikasi antara perencana dan pelaksana. Dengan bantuan gambar shop drawing, diharapkan dapat terhindar dari kesalahan kerja yang mengakibatkan pembongkaran, pengulangan kerja, pembengkakan waktu dan biaya.

Dengan begitu, pekerjaan konstruksi yang telah direncanakan melalui gambar shop drawing dapat optimal, baik dari ketepatan waktu maupun perhitungan biaya.

Shop Drwaing Untuk Konstruksi

Untuk merencanakan proyek konstruksi dengan baik, Anda membutuhkan shop drawing yang bisa menjadi jembatan antara desain dan pelaksana. Oleh karean itu, pembuatan gambar ini harus sedetail mungkin agar pelaksana bisa mudah memahami desain gambar tersebut dan apa langkah yang harus mereka lakukan.

Pembuatan gambar ini mengacu pada gambar kontrak yang konsultan prencana buat. Untuk proyek sekala besar, seperti gedung bertingakt atau infrastruktur, gambar teknis lapangan ini mengguanakan ukuran lebih besar yaitu kertas A3.

Personil yang bertugas membuat gambar shop drawing adalah :

  • Drafter, sebagai pembuat gambar shop drawing.
  • Engineering manager, bertugas mengoreksi dan menyetujui shop drawing dalam internal kontraktor.
  • Quality control, bertugas mengontrol kualitas gambar dan mendistribusikan kepada personil lapangan.
  • Konsultan pengawasan/manjemen konstruksi, bertugas memeriksa dan menyetujui gambar.
  • Konusltan perencana, sebagai pembuat gambar kontrak dan memberikan sara apabila terdapat perbedaan dalam gambar.
Contoh Gambar Shop Drawing
Contoh Gambar Shop Drawing

Detail Gambar Shop Drawing

Berikut detail yang terdapat pada gambar shop drawing (gambar kerja) :

  • Identifikasi semua komponen dengan tag yang tepat dan dimensi yang diperlukan.
  • Detail interferensi dengan komponen yang berdekatan.
  • Tag material dan tag level.
  • Koordinat komponen untuk surveyor lokasi untuk menandai lokasi di on-site.
  • Ukuran dan lokasi bukaan. Misalnya : Representasi pembukaan MEP dalam Structural Shop Drawing.
  • Urutan sequence dan sequence number untuk setiap shop drawing.
  • Persyaratan izin.
  • Sectional view dan Assembly detail.
  • Catatan terkait dengan perubahan atau penyimpangan dari desain aslinya.
  • Catatan terkait dengan dimensi apapun yang harus diverifikasi di lokasi kerja sebelum dimulainya fabrikasi, perakitan, dan pemasangan.
  • Title blok terdiri dari rincian seperti nama proyek, no proyek, nama kontraktor, sub-kontraktor, catatan umum, rencana utama, dan lainnya.
  • Tanggal pengiriman gambar awal dan tanggal revisi berikutnya dengan deskripsi singkat.

Proses Pembuatan Shop Drawing

Berikut adalah cara efektif pembuatan gembar kerja shop drawing :

  1. Survei
    Langkah pertama  yang perlu dilakukan dalam pembuatan gambar kerja ini adalah survei lapangan. Gambar ini harus memiliki keakuratan yang tinggi agar proses pembangunan bisa berjalan tanpa hambatan. Dibutuhkan survei untuk melihat secara langsung seperti apa kondisi lokasi konstruksi.

    Pembuatan gambar akan jauh lebih mudah membuat racangan gambar jika mengetahui detail lokasi konstruksi. Tidak hanya luas wilayah konstruksi, namun penting juga untuk mendapat informasi lengkap mengenai detail lokasi tersebut. Data-data ini akan membantu menghasilkan gambar kerja yang efektif.

  2. Pengamatan Gambar Kontrak
    Selanjutnya, pembuat gambar kerja akan melihat gambar kontrak dan RKS atau rencana kerja dan syarat-syarat. Dokumen ini akan menjadi dasar bagi pembuat gambar untuk bekerja. Setelah melakukan survei dan mengelola data dari dokumen-dokumen tersebut maka gambar kerja siap untuk dibuat.

  3. Pembuatan Gambar Kerja
    Tahap ini menjadi bagian yang penting dimana pembuat gambar akan menghasilkan sebuah rencana gambar yang lengkap. Gambar kerja sudah memuat bentuk bangunan serta ukuran yang jelas.

    Informai yang jelas dari gambar kerja ini sangat penting karena akan menjadi acuan bagi pekerja lapangan. Semakin jelas informasi yang ada di gambar kerja makan pekerja lapangan bisa bekerja lebih efektif.

    Gambar kerja akan sangat berpengaruh pada hasil akhir konstruksi. Itulah mengapa sangat penting untuk memastikan bahwa gambar kerja ini dibuat oleh orang yang tepat. Pemahaman mengenai lokasi proyek dan rencana konstruksi sangat penting untuk dimiliki.
  4. Pengajuan Gambar
    Jika gambar kerja sudah siap, maka gambar ini bisa segera diajukan. pengajuan gambar dilakukan kepada konsultan pengawas atau manajemen konstruksi. Pihak yang mendapat pengajuan ini berhak untuk memberikan penilaian terhadap gambar kerja tersebut. Jika dirasa gambar kerja belum memenuhi kriteria yang diharapkan, maka bisa dilakukan perbaikan.

    Pihak konsultan pengawas atau manajemen konstruksi memiliki hak untuk memberikan masukan terhadap pembuatan gambar kerja. Mereka juga berhak menolak hasil gambar jika dirasa tidak bisa digunakan sebagai acuan pembangunan.

    Jika gambar sudah disetujui, barulah dokumen gambar tersebut bisa dikembalikan lagi kepada pihak kontraktor.

  5. Distribusi ke Personel Lapangan
    Gambar yang sudah disetujui artinya bisa digunakan sebagai acuan proyek kosntruksi. Pihak kontraktor bisa segera mendistribusikan gambar kerja tersebut kepada semua personel kerja lapangan.

    Gambar ini juga harus mudah dipahami dan dianalisis oleh para pekerja yang terlibat dalam suatu proyek konstruksi di lapangan.

    Dokumen gambar kerja yang dibagikan kepada para pekerja di lapangan adalah salinan. Sementara itu dokumen gambar kerja asli akan disimpan oleh pihak kontraktor sebagai arsip.

    Gambar kerja ini nantinya akan dibandingkan dengan as-built drawing yang dibuat setelah proyek konstruksi selesai.

Share this Post :